


Antisipasi Corona, Perhimpunan INTI Adakan Penyuluhan Kesehatan dan Pembagian Masker di SMA-SMK YADIKA 7 Bogor

Bertemu Maruf Amin, INTI Tegaskan Bantu Peningkatan Kualitas SDM
Wakil Presiden Terpilih periode 2019-2024, KH Maruf Amin mengapresiasi langkah Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) yang telah berperan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dengan gelaran beasiswa mulai tingkat SMA sampai S1, S2, S3 ke Luar Negeri.
KH Maruf Amin pun menaruh perhatian kepada INTI untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM di Tanah Air guna membangun bangsa.
“Setidaknya INTI bisa berperan dalam pembangunan SDM, salah satunya dengan gelarran beasiswa dari tingkat SMA sampai S1, S2, S3 ke Luar Negeri,” ujar Ketua Umum INTI Teddy Sugianto meniru ucapan Maruf Amin di Jakarta, Rabu (11/9).
Teddy juga menuturkan, bahwa Kyai Maruf bercerita banyak rencana program yang akan ia laksanakan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2019-2024 mendatang. Yakni program Dewa (Desa Wisata Agro), Dewi (Desa Wisata Industri), dan Dedi (Desa Digital) yang akan dilaksanakan bersama Presiden Joko Widodo tahun 2019-2024 mendatang.
“Ketiga program tersebut dinilai merupakan jalan untuk memperkecil disparitas antara kaya miskin. Terlebih lagi era digitalisasi yang semakin canggih, memfasilitasi siapa saja bisa mengakses apapun informasi yang ada,” tuturnya.
Didepan pengurus INTI yang rata-rata Pengusaha Nasional, lanjut Teddy, Kyai Maruf juga bercerita niatnya ingin melahirkan santri-santri pengusaha., yang dikenal dengan sebutan Gus Iwan; santri bagus, pintar, ngaji, usahawan.
Menurut Kyai Ma’ruf, INTI yang sudah konsisten berperan dalam dinamika membangun bangsa, peduli sosial, dan perhatian dibidang pendidikan berupa beasiswa-beasiswa, akan bisa bekerjasama lebih lanjut di bidang pendidikan baik formal maupun pendidikan vokasi.
“INTI semoga dapat berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan disitu akan muncul santri-santri berprestasi di yang mandiri dalam mengembangkan wirausaha,” jelasnya.
Lebih lanjut, Teddy menuturkan, INTI pun juga akan menjajaki potensi peluang dibidang pendidikan vokasi untuk santri dan pesantren tertentu dalam kerjasamanya.
Dalam pertemuan itupun, Kyai Ma’ruf juga menjelaskan arus baru ekonomi Indonesia, dimana Konsep arus baru ekonomi itu dituangkannya dalam kondisi ekonomi saat ini mengalami pembaruan arus.
“Ini merupakan ekonomi yang berkeadilan, ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan untuk menghilangkan berbagai kesenjangan disparitas baik antara kaya-miskin, antara pusat-daerah, antara satu daerah dengan daerah lain. Juga untuk menghilangkan disparitas antara produk-produk nasional dengan produk luar,” kata Kyai Ma’ruf.
Sebagaimana diketahui, INTI baru-baru ini sudah melakukan MoU dengan Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dibidang pendidikan.
Tepat 1 bulan lalu juga, INTI memberangkatkan 50 anak-anak penerima Beasiswa pendidikan full ke Tiongkok, hasil fasilitasi INTI dengan Kedutaan RRT di Indonesia.
Adapun dalam pertemuan tersebut hadir Ketua Umum INTI, Teddy Sugianto, Ulung Rusman – Sekretaris Jenderal, Nurjati Tanuwidjaja – Bendahara Umum, Jajaran Wakil Ketua Umum, Budi S. Tanuwibowo, Haris Chandra, Dedy Widjaja, Sumadi Kusuma, dan Edi Yansah, kemudian ada Kurnia Setiawan – Ketua Bid. Kaderisasi dan Pendidikan, Serihana – Ketua Bid. Sosial & CSR, Candra Jap – Wakil Sekretaris Jenderal, Lexyndo Hakim dan Santi Ding – Juru Bicara Perhimpunan INTI, dan Amin Supriyadi, Ketua Kehormatan INTI.

Ikut Sukseskan Wisata Kejuangan HUT TNI ke74 Panglima TNI Berikan Piagam Penghargaan Kepada Perhimpunan INTI
Dalam rangka menyambut HUT ke-74 TNI tahun 2019, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menggelar Wisata Kejuangan bagi 1000 Putra-Putri Prajurit TNI yang berlangsung pada Sabtu (7/9) lalu di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Dalam kegiatan ini, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diwakili oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto. Turut hadir pada acara tersebut di antaranya Irjen TNI Letjen TNI M. Herindra, M.A., M.Sc., Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S., Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos., Askomlek Panglima TNI Laksda TNI Lutfi Syaefullah, S.H., M.M., M.M.D.S.
Sedangkan Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto hadir didampingi Ketum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andika Perkasa, Ketum Jalasenastri Ny. Manik Siwi Sukma Adji dan Ketum PIA Ardhya Garini Ny. Ayu Yuyu Sutisna.
Sementara Ketua Umum Perhimpunan INTI Teddy Sugianto datang bersama Wakil Ketua Umum Edy Yansah yang juga Ketua Perhimpunan Teo Chew Indonesia, Wakil Sekjen Candra Jap, Ketua Bidang Sosial dan CSR Serihana Hartawan, dan Ketua Perkumpulan Marga Huang Jakarta Sopyan Wijaya.
Panglima TNI dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Letjen TNI Joni Supriyanto mengingatkan bahwa negeri ini (Indonesia) sudah merdeka selama 74 tahun dan tidak lagi melawan penjajah ataupun negara lain yang ingin menguasai wilayah Indonesia.
“Perjuangan kita saat ini adalah mengisi kemerdekaan dengan pembangunan agar Indonesia maju dan sejahtera sesuai cita-cita nasional,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto menyerahkan tali asih berupa paket tas sekolah kepada 1000 anak yatim Putra-Putri Prajurit TNI, yang secara simbolis diwakili oleh 20 putra dan putri Prajurit TNI.
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan dari Panglima TNI kepada Perhimpunan INTI, Perhimpunan Teo Chew Indonesia, Perkumpulan Marga Huang dan Paguyuban Meizhou Indonesia atas dukungan 1000 kaos, paket tas sekolah dan makan siang anak-anak.
Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto sesaat sebelum menyerahkan piagam penghargaan tersebut secara khusus mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi yang telah diberikan untuk kesuksesan acara Wisata Kejuangan.
Di lain pihak, Ketua Umum INTI Teddy Sugianto juga menyampaikan terima kasih telah diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi mensukseskan acara Wisata Kejuangan. “Ini sudah yang kesekian kalinya INTI bergandengan dengan TNI. Terima kasih, INTI akan selalu berusaha sekuat tenaga sesuai dengan kemampuan mendukung program-program kegiatan TNI,” kata Teddy.
Adapun kegiatan Wisata Kejuangan diisi dengan mengunjungi Monumen Seroja, Trikora, Dwikora dan Perjuangan Mempertahankan NKRI serta Museum Bhakti TNI yang berada di Komplek Mabes TNI. Dilanjutkan dengan Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto bersama para Putra-Putri Prajurit TNI mengunjungi tempat wisata Dunia Fantasi dan Seaworld di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.

Perhimpunan INTI Jawa Timur Temukan Kembali Medali Penghargaan Magsasay Milik Gus Dur Yang Hilang
Perhimpunan INTI Jawa Timur menemukan kembali medali penghargaan Magsasay Award milik Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang telah hilang selama belasan tahun melalui tangan seorang kolektor barang antik yang tidak ingin disebutkan namanya.
Medali itu pun diserahkan kembali kepada pihak keluarga yang diwakili oleh Alissa Wahid (putri sulung Gus Dur) pada Minggu (27/6) malam dalam acara Silaturahmi Kebangsaan yang digagas oleh INTI Jawa Timur, kelenteng Boen Bio dan Gusdurian Jawa Timur di Rumah Makan Fook, Surabaya, Jawa Timur.
Ketua INTI Jawa Timur Gatot Seger Santoso pada kesempatan itu menceritakan bahwa dirinya dihubungi oleh salah seorang kolektor barang antik yang mendapat medali itu dari tukang barang bekas. Bahkan sebelum diberikan kepada Gatot, sang kolektor sempat dihubungi oleh salah seorang dari Singapura yang menawar medali tersebut dengan harga tinggi.
“Saya dapat baru satu bulan lalu, tanggal 25 Mei. Saya simpan benar-benar buat saya kasih hari ini ke keluarga Gus Dur,” ujarnya.
Sementara Alissa Wahid pun tak menyangka salah satu barang milik Gus Dur yang sempat hilang akhirnya bisa kembali ke keluarga. Ia juga tak mengerti bagaimana bisa medali yang seharusnya berada di rumah Gus Dur bisa hilang dan berada di tangan kolektor barang antik.
“Medali itu tahun 1991 dapatnya dari Filipina, Ramon Magsasay Award. Harusnya ada di rumah kan. Itu yang bikin saya bingung,” ujar Alissa.
Meski begitu, perempuan aktivis yang dekat anak-anak muda ini mengatakan bahwa ayahnya merupakan seorang yang loyal dan terbuka bagi semua. Gus Dur terkadang lupa barang-barang miliknya, apalagi pemberian atau penghargaan dari orang atau lembaga.
“Jelas, keluarga dan Ibu berterima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa terkait kembalinya medali ini,” kata Alissa.